Selasa, Juni 24, 2025

Wawali Yogyakarta Ajak UMKM Ngampilan Perluas Pasar hingga Ekspor

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Wakil Wali Kota Wawan Harmawan mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Ngampilan untuk meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar hingga ke luar daerah.

Hal ini disampaikan Wawan saat membuka Gebyar UMKM Kemantren Ngampilan 2025 pada Rabu (21/5) di halaman Kantor Kemantren Ngampilan.

Wawan menyatakan kebanggaannya dapat bertemu langsung dengan para pelaku UMKM, mengingat pengalamannya sendiri yang pernah merintis usaha dari nol.

Wawan Harmawan usai berkeliling pameran. (dok:pemkotyogya)

“Saya sangat senang bisa hadir karena saya juga pernah berada di posisi panjenengan semua. Saya tahu betul bagaimana perjuangan memulai usaha kecil, dan bagaimana rasanya bisa berkembang,” ujarnya.

Kegiatan Gebyar UMKM ini dinilai sebagai bukti komitmen serius Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Daerah DIY dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Ke depan, Wawan berharap acara serupa dapat diselenggarakan dalam skala lebih besar, melibatkan lebih banyak pengunjung dari luar daerah.

Tujuannya adalah agar produk-produk unggulan khas Kota Yogyakarta semakin dikenal luas dan mampu bersaing di pasar yang lebih besar, termasuk untuk tujuan ekspor.

Stand bazar sentra batik ecoprint. (dok:pemkotyogya)

“Jangan hanya jualan ke tetangga sendiri. Kita harus buat event yang bisa menarik minat wisatawan, agar mereka belanja dan bawa pulang oleh-oleh khas Ngampilan,” tegasnya

Selain menyoroti potensi usaha, Wawan Harmawan juga menekankan pentingnya penyusunan data yang akurat dan terintegrasi mulai dari tingkat kelurahan, RW, hingga RT. Data tersebut penting sebagai dasar penyusunan program pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat.

Tak hanya bazar produk unggulan lokal, Gebyar UMKM juga menghadirkan sesi talkshow bertema “Memaksimalkan Potensi Lokal untuk Mendorong Ekonomi Kreatif di Wilayah Kemantren Ngampilan: Bergerak dan Berdampak”.

Talkshow ini menjadi ruang diskusi dan inspirasi tentang bagaimana potensi wilayah bisa dikelola dan diolah menjadi kekuatan ekonomi berbasis komunitas.

Salah satu topik yang menjadi sorotan adalah rencana pembentukan Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif kelembagaan ekonomi rakyat yang bersifat inklusif dan kolaboratif. Melalui koperasi ini, pelaku UMKM didorong untuk bekerja sama, saling berbagi akses pasar, informasi, pelatihan, hingga permodalan.

“Kota Yogya juga punya kekuatan besar di sektor ekonomi kreatif. Saya mohon kepada semua pihak, termasuk dari kelurahan dan kemantren, untuk mulai menggali potensi lokal seperti kerajinan, kuliner, pariwisata, seni budaya, dan sebagainya. Kita harus bisa menunjukkan bahwa potensi itu nyata dan layak dikembangkan lewat koperasi,” ujar Wawan.

Mantri Pamong Praja Kemantren Ngampilan, Anif Luhur Kurniawan menyebutkan beberapa produk yang diunggulkan di antaranya sentra bakpia, sentra Ecoprint, dan sentra Rajut. Produk-produk ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam skema koperasi.

Pihaknya juga menyinggung upaya pemerintah dalam mendorong pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai bentuk kolaborasi dan penguatan ekonomi berbasis komunitas.

Ia menyampaikan bahwa pelaku UMKM di wilayah Ngampilan memiliki potensi luar biasa, termasuk di sektor kuliner, kerajinan batik, dan sembako, yang ke depan diharapkan tergabung dalam wadah koperasi.

“Kami ingin memastikan bahwa semua potensi ini terwadahi dengan baik, agar pelaku UMKM tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling menguatkan dalam satu ekosistem yang sehat dan berkelanjutan,” jelasnya.

Anif menyebutkan sebanyak 30 pelaku UMKM lokal turut ambil bagian dalam pameran dan bazar yang digelar. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News