Kamis, Juni 19, 2025

Wisata Malam Parangtritis, Dispar DIY: Tak Perlu Sama Dengan Bali

Share

Panentalks, Bantul – Wacana pengembangan wisata malam di kawasan Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih dalam pembahasan. Meski begitu, Pemda DIY menyebut wacana tersebut tidak harus mengikuti pola yang diterapkan di Bali.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi di Yogyakarta, Kamis (8/5), menyebut karakter dan keunikan lokal menjadi kunci utama merancang arah pengembangan destinasi wisata di pesisir selatan tersebut.

“Kita bisa melihat Bali sebagai salah satu contoh untuk pengembangan wisata malam. Namun demikian, saya rasa ‘uniqueness’ dari Daerah Istimewa Yogyakarta itu tetap nomor satu,” ujar Imam.

Parangtritis Jadi Destinasi Wisata Malam

Imam menambahkan, jika ke depan Parangtritis ingin dikembangkan sebagai destinasi wisata malam, maka pendekatannya harus berbasis budaya lokal dan bukan meniru konsep yang sudah ada di tempat lain.

Atraksi-atraksi wisata yang khas, menurut Imam, perlu rancangan secara matang dan lengkap dengan amenitas penunjang yang memadai. Ia mengakui wisata malam di Parangtritis sempat masuk dalam rancangan pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).

Namun saat ini, Imam menyebut belum ada perencanaan konkret terkait wisata malam di Parangtritis. Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul selaku pengelola wilayah pun belum menyiapkan desain atau program khusus untuk itu.

“Kalau sekarang kita promosikan wisata malam, menurut saya belum pada tempatnya. Saya khawatir pengunjung malah kecewa karena belum ada atraksinya,” ucap dia.

Di sisi lain, Imam mengungkapkan justru kini muncul pola kunjungan baru dari wisatawan di Pantai Parangtritis, yakni datang sejak pagi hari. Mereka ingin menikmati suasana matahari terbit.

Fenomena itu menjadi peluang untuk membangun pola kunjungan yang lebih beragam. Bahkan ini bisa berkembang menjadi wisata malam hingga pagi hari.

Menurut Imam ini bakal menarik karena wisatawan bisa datang di malam hari dan bertahan di pantai sampai pagi hari demi menikmati sunrise atau matahari terbit.

“Kalau ada penggabungan atraksi malam dan suasana pagi, saya rasa itu akan sangat baik untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memperpanjang masa tinggal wisatawan di wilayah itu,” pungkas Imam. (*)

Read more

Local News