PanenTalks, Denpasar – Bertempat di Gedung Kertha Sabha, Jayasabha, Gubernur Bali Wayan Koster memimpin rapat krusial yang mengarah pada pembentukan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) Pangan.
Sebuah langkah monumental menuju kemandirian dan kedaulatan pangan Bali dicanangkan pada Senin (9/6) lalu.
Inisiatif ini menjadi pilar utama dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, yang bertujuan menciptakan fondasi kokoh bagi generasi mendatang.
Gubernur Koster menegaskan visinya untuk menjadikan Bali mandiri dalam hal pangan. “Tanah Bali itu diciptakan secara khusus. Wilayahnya kecil tapi rezekinya banyak, dan Bali kaya akan komoditas pangan,” ujarnya penuh keyakinan.
Ia berambisi agar masyarakat Bali dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan pangan dari sumber daya lokal, tanpa perlu bergantung pada pasokan dari luar.
Program Bali Daulat Pangan menjadi prioritas utama. Koster menekankan pentingnya memetakan komoditas pangan asli Bali yang berkualitas namun selama ini belum terserap optimal. Lebih dari itu, ia mendorong inovasi di sektor pertanian, khususnya pemanfaatan lahan kering dengan pendekatan teknologi modern untuk memaksimalkan potensi produksi.
Kehadiran Perseroda Pangan digadang-gadang sebagai angin segar bagi para petani di Bali. Gubernur Koster menjelaskan, entitas ini akan membeli langsung hasil panen petani, selanjutnya menyalurkannya ke industri atau menjualnya ke masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Yang lebih menggembirakan, petani akan menerima pembayaran di awal, memangkas waktu tunggu yang selama ini sering menjadi kendala.
“Dengan hadirnya BUMD (Perseroda Pangan) akan memutus Pengijon atau Tengkulak sehingga petani mendapatkan harga yang pantas,” tegas Koster. Ia merujuk pada praktik ijon yang merugikan petani, di mana hasil pertanian dibeli sebelum panen dengan harga yang jauh lebih rendah. Dengan sistem baru ini, petani diharapkan dapat menikmati hasil kerja kerasnya secara adil.
Tak hanya itu, Gubernur juga menyerukan dukungan penuh dari sektor perhotelan di Bali. “Hotel harus mengakomodir hasil petani Bali, mereka harus menggunakan produk lokal Bali,” pungkasnya, menandai komitmen serius untuk mengintegrasikan produk pertanian lokal ke dalam rantai pasok pariwisata.
Pembentukan Perseroda Pangan ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi Bali yang mandiri, berdaulat, dan sejahtera, dimulai dari meja makan setiap keluarga Bali. (*)