Kamis, Juni 19, 2025

Wujudkan Swasembada, RI Genjot Produksi Pangan dan Stop Impor

Share

PanenTalks, Sumut – Pemerintah Indonesia (RI) terus tancap gas menggenjot berbagai upaya demi memperkuat swasembada pangan nasional. Komitmen ini bukan sekadar wacana, melainkan target realistis yang tengah dikejar bersama.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, sebelumnya menegaskan ambisi Indonesia untuk melepas diri dari ketergantungan impor.

“Ini bukan mimpi, tetapi target realistis yang sedang kita kejar bersama,” tegas Mentan Amran.

Tekad kuat ini diwujudkan melalui kolaborasi multipihak yang masif. Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, mengungkapkan bahwa sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan swasembada pangan ini.

“Kolaborasi multipihak sangat dibutuhkan demi memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Heru saat meninjau langsung lokasi PT Sinergi Gula Nusantara kebun Sei Semayang pada Selasa (17/6).

Ia menambahkan, kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak strategis, seperti BUMN (dalam hal ini PT Sinergi Gula Nusantara), Kodam I/Bukit Barisan, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, dan Polbangtan Medan.

Salah satu fokus utama saat ini adalah mewujudkan target ambisius produksi gula nasional. Sesuai arahan Menteri Pertanian bersama PTPN Group, Indonesia menargetkan produksi gula nasional mencapai 5 juta ton pada tahun 2027.

Untuk merealisasikan target monumental tersebut, pemerintah akan melakukan berbagai langkah strategis. Mulai dari ekstensifikasi dan intensifikasi kebun tebu, penguatan ekosistem tebu rakyat, hingga re-aktivasi tiga Pabrik Gula vital di Bone, Sei Semayang, dan Tasikmadu.

Dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi yang solid ini, Indonesia optimis mampu mewujudkan kemandirian pangan, menghentikan impor, dan memastikan ketahanan pangan bagi seluruh rakyat.

Sesuai arahan Menteri Pertanian dengan PTPN Group, ditargetkan produksi gula nasional mencapai 5 Juta Ton pada tahun 2027. Untuk merealisasikan pencapaian target tersebut pemerintah melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi kebun tebu, penguatan ekosistem tebu rakyat, dan re-aktivasi 3 Pabrik Gula (Bone, Sei Semayang, dan Tasikmadu).

Selain itu, Heru juga melakukan koordinasi terkait percepatan kegiatan Oplah di Kodam I/ Bukit Barisan bersama Kasdam I/ Bukit Barisan Brigjen TNI Arif Hartono dan Koordinator Swasembada Pangan Wilayah Sumatera, Brigjen Arif Hendro Djatmiko. Pada kesempatan tersebut semua pihak berkomitmen segera melakukan percepatan kontrak kegiatan Oplah paling lambat bulan Agustus 2025. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News