PanenTalks,Jakarta – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melontarkan kritik keras terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul serangkaian kasus keracunan yang terjadi belakangan ini.
YLKI menilai insiden tersebut sebagai indikasi ketidaksiapan total dalam pelaksanaan program dan memperingatkan bahwa MBG dapat menjadi “bom waktu” yang mengancam kesehatan penerima manfaat.
Dalam siaran persnya, Ketua YLKI Niti Emiliana mendesak pemerintah untuk segera mengusut tuntas kasus-kasus keracunan dan melakukan pembenahan fundamental. YLKI menekankan bahwa program MBG wajib memenuhi prinsip dasar keamanan, kesehatan, dan keselamatan bagi konsumen.
Berikut adalah tujuh tuntutan utama YLKI kepada pemerintah:
Pelatihan dan Standar Higiene: Pemerintah harus mewajibkan pelatihan serta menetapkan standar dan jaminan higiene sanitasi yang ketat pada sarana prasarana dapur.
Audit dan Jaminan Halal Food Tray: YLKI menuntut jaminan kehalalan food tray. Jika tidak terjamin, harus dilakukan penarikan dan penggantian.
* Perketat Keamanan Pangan: Pemerintah didesak untuk memperketat standar dan jaminan keamanan pangan MBG, yang merupakan hak mutlak penerima manfaat.
Perombakan Sistem Menyeluruh: YLKI mendorong perombakan sistem secara total dari hulu ke hilir, termasuk audit standar dapur dan standar makanan.
Tanggung Jawab Penuh: Pemerintah wajib bertanggung jawab dan menanggung kerugian atas setiap kasus keracunan yang dialami penerima manfaat.
- Penghentian Sementara untuk Perbaikan: Jika perbaikan serius tidak dapat dijamin, YLKI mendesak penghentian sementara program MBG untuk menjamin perbaikan secara komprehensif.
YLKI memperingatkan, tanpa perbaikan, MBG akan meningkatkan angka kesakitan.
Buka Ruang Pengaduan: Pemerintah harus membuka ruang pengaduan resmi bagi masyarakat terhadap program ini, menjadikannya alat koreksi kebijakan.
YLKI menegaskan, polemik yang terus bergulir ini menunjukkan perlunya keseriusan pemerintah dalam menjamin kualitas pangan dan mencegah MBG menjadi sumber masalah kesehatan baru di masyarakat.(*)
