PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta menunjukkan komitmen kuatnya dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Pengelolaan beras cadangan pangan yang sebelumnya ditangani oleh BUMD DIY, Taru Martani, kini akan beralih sepenuhnya ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Yogyakarta, PT Jogjatama Vishesha (Perseroda).
Langkah strategis ini menyusul kehadiran Foodstation Jogja Setia di XT-Square, sebuah pusat kulakan bahan pangan yang dikelola oleh Jogjatama Vishesha. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, menjelaskan bahwa Foodstation ini tidak hanya akan menyediakan berbagai komoditas sembako, tetapi juga dirancang khusus untuk mengelola cadangan pangan Pemerintah Kota Yogyakarta.
“Selama ini, beras cadangan pangan Pemkot Yogyakarta dikelola oleh Taru Martani, BUMD DIY. Namun, mulai Juni 2025, Jogjatama Vishesha menghadirkan Foodstation Jogja Setia di XT Square. Karena masih ada tempat, pihak Jogjatama menawarkan pengelolaan cadangan pangan pemerintah daerah. Jadi, kami akan mengalihkan pengelolaan cadangan pangan dari Taru Martani ke Jogjatama Vishesha,” terang Sukidi pada Senin (7/7/2025).
Saat ini, proses administrasi pengalihan pengelolaan cadangan beras sedang dalam tahap finalisasi. Ini mencakup perjanjian kerja sama antara Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta dengan Jogjatama Vishesha, yang melibatkan Bagian Perekonomian dan Kerjasama serta Bagian Hukum Pemkot Yogyakarta.
Pengalihan ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan cadangan pangan daerah, memastikan ketersediaan pasokan beras yang stabil, dan pada akhirnya, memperkuat ketahanan pangan bagi seluruh masyarakat Kota Yogyakarta.
Dia menyatakan saat ini proses administrasi perpindahan pengelolaan cadangan beras dari Taru Martani ke Jogjatama Vishesha masih dalam proses. Termasuk perjanjian kerja sama antara Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta dengan Jogjatama Vishesha terkait pengelolaan cadangan beras juga dalam proses yang melibatkan Bagian Perekonomian dan Kerjasama serta Bagian Hukum Pemkot Yogyakarta.
“Pemindahan atau pengalihan beras cadangan pangan pemerintah daerah setelah administratifnya selesai,” ujarnya.
Sukidi menegaskan beras cadangan pangan Pemkot Yogyakarta yang akan dikelola BUMD harus siap sedia jika dibutuhkan. Cadangan pangan beras itu dikeluarkan saat keadaan darurat. Misalnya terjadi gempa dan musibah. Dengan cadangan beras yang dikelola, maka cadangan pangan Pemkot Yogyakarta kondisinya akan baru.
Dia menyebut jumlah beras cadangan pangan pemerintah daerah Kota Yogyakarta saat ini sebanyak 65,08 ton. Jenis beras untuk cadangan pangan tersebut adalah beras medium. Sukidi menjelaskan mengacu aturan yang lama dipersyaratkan cadangan beras Pemkot Yogyakarta minimal 120 ton.
“Namun dengan peraturan dari Badan Pangan Nasional yang baru dan Instruksi Gubernur cadangan beras Pemkot Yogyakarta 47 ton, sehingga cadangan pangan di Kota Yogyakarta sementara cukup,” tambahnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Pengurusan PT Jogjatama Vishesha, Dedi Budiono menyampaikan pembukaan Foodstation Jogja Setia di XT Square adalah kerja sama antara PT Jogjatama Vishesa dan PT Setia Sejahtera Sedaya. Foodstation Jogja Setia mengusung sebagai grosir atau pusat distribusi utama sembako di Kota Yogyakarta.
“Foodstation Jogja Setia dibentuk sebagai foodstation dengan konsep mengelola cadangan pangan khususnya beras milik Pemkot Yogyakarta sehingga akan memiliki ketahanan pangan,” tandas Dedi. (*)
Editor: Rahmat