PanenTalks, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 150 kecematan sebagai proyek percontohan “kecamatan berdaya”.
Rencananya, pilot project tersebut meluncur secara serentak pada 30 Oktober 2025.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan, dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Tengah Tri Harso Widhirahmanto mengatakan, rencana berpusat di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
“Lalu berlanjut di masing-masing 35 kabupaten/kota,” kata dia usai laporan progres kecamatan berdaya kepada Gubernur Ahmad Luthfi, Selasa, 28 Oktober 2025.
Penetapan 150 pilot project tersebut merupakan tindak lanjut dari penetapan petunjuk teknis dan surat keputusan (SK) tim pembina terkait program Kecamatan Berdaya beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, rapat koordinasi untuk menyusun rencana tindak lanjut tahun 2026-2030 juga sudah dilakukan. Koordinasi itu bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terlibat. Meliputi Bappeda, DP3AKB, Disporapar, Dinas Sosial, dan Dispermasdes.
Harso menjelaskan, empat fokus bidang di Kecamatan Berdaya. Di antaranya Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) sudah terbentuk sebanyak 149 unit. Selain itu, Zilenial yang sudah bergerak melalui kartu zilenial dan pelayanan kesejahteraan sosial disabilitas dan lansia. Masih ada lagi pengembangan sport center.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, Kecamatan Berdaya terbentuk untuk memangkas rentang kendali antara provinsi ke desa yang cukup jauh.
Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Provinsi, program di Kecamatan Berdaya juga harus menyentuh langsung semua elemen masyarakat.
“Program Kecamatan Berdaya itu sasarannya desa-desa di kecamatan itu, jadi harus disesuaikan dengan potensi wilayah,” katanya. (*)

