Kamis, Oktober 2, 2025

DIY Berkontribusi Signifikan Pada Sektor Pangan Nasional

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk provinsi dengan ketahanan pangan yang baik. Dengan ketersediaannya meningkat, DIY memiliki kontribusi yang signifkan terhadap sektor pangan nasional. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal tersebut di Yogyakarta, Selasa 29 Juli 2025.

“Jogja termasuk provinsi dengan ketahanan pangan yang baik. Kontribusi sektor pangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai lebih dari 14%, ini lebih tinggi dari rata-rata nasional,” kata Mentan Andi Amran.

Mentan menyebut Lumbung Mataraman turut berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan di daerah tersebut. Andi Amran mengaku melihat data yang menunjukkan kontribusi sektor pertanian terhadap roda perekonomian di daerah.

“Yang paling menarik adalah evaluasi triwulan ini. Dari sini kami bisa melihat perjalanan pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor,” jelas Mentan Andi.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan pihaknya melakukan pengoptimalan Lumbung Mataraman sebagai salah satu sumber bahan pangan menyusul tantangan global.

“Tantangan itu seperti kurang beragamnya konsumsi pangan bergizi dan aman. Juga tingginya food loss yang menyebabkan peningkatan sampah organik, hingga ancaman alih fungsi lahan pertanian. Selain itu, regenerasi petani muda yang rendah dan lemahnya kelembagaan pertanian,” ujar Sri Sultan.

Berbasis Rumah Tangga dan Kelompok Tani

Sri Sultan mengatakan Pemerintah DIY mengembangkan Lumbung Mataraman berkonsep lumbung pangan hidup yang tidak terbatas pada bentuk fisik gudang, melainkan sistem pertanian dan peternakan berbasis rumah tangga dan kelompok tani.

Ia menyebut lumbung mengusung filosofi Jawa, ‘Nandur Opo Sing Dipangan, Mangan Opo Sing Ditandur’ atau menanam apa yang dimakan, dan makan apa yang ditanam. Lumbung Mataraman tersebut dikembangkan di level desa atau kelurahan. Konsep ini tidak hanya soal swasembada pangan, tapi juga kemandirian dan kedaulatan pangan berbasis masyarakat.

Saat ini pertumbuhan ekonomi DIY mencapai 5,11% (yoy) pada Triwulan I 2025 sehingga menempati posisi tertinggi kedua di Pulau Jawa. Sektor pertanian dan perdagangan menjadi penyerap tenaga kerja utama, sementara tingkat pengangguran lebih rendah dari rata-rata nasional.

“Dari sisi kesejahteraan, angka kemiskinan menurun menjadi 10,23% dan gini ratio DIY juga sedikit membaik. Seluruh kecamatan di DIY tercatat dalam kategori Ketahanan Pangan Tahan dan Sangat Tahan pada 2024,” ucap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti. (*)

Read more

Local News