PanenTalks, Jakarta-Di tengah gemerlapnya ibu kota Jakarta, Batavia PIK hadir sebagai perwujudan sempurna dari masa lalu yang dihormati dan modernitas yang terus berkembang.
Sejarah panjang Jakarta berperan besar dalam menciptakan daya tarik Batavia PIK. Dari kota pelabuhan Sunda Kalapa yang menjadi cikal bakal Jakarta hingga menjadi Batavia di era VOC, Jakarta telah mengalami berbagai perubahan signifikan. Perjalanan waktu ini tercermin dalam desain Batavia PIK, yang menggabungkan arsitektur kolonial yang anggun dengan elemen modern, membangkitkan nostalgia akan masa lampau.
Dari pemandangan yang memanjakan mata hingga atmosfer yang kaya akan cerita, Batavia PIK menyuguhkan suasana ala alun-alun Kota Batavia tempo dulu. Wisatawan akan disuguhkan dengan beragam acara menarik, mulai dari bazar hingga pasar rakyat yang meriah. Tenda-tenda warna-warni yang menawarkan kuliner Nusantara serta cenderamata tradisional siap membawa pengunjung menyusuri kelezatan cita rasa dan budaya Indonesia.
Amantara, anak perusahaan dari Agung Sedayu Group (ASG), mempersembahkan fase kedua dari destinasi wisata ini, menggabungkan arsitektur kolonial khas Kota Batavia dengan sentuhan desain kontemporer yang menyegarkan. Terletak di antara Golf Island dan Riverwalk Island, Batavia PIK menawarkan pengalaman wisata yang memikat, menghidupkan kembali keindahan dan pesona sejarah Jakarta dalam sebuah perjalanan visual yang memukau.
Berikut kegiatan yang bisa dilakukan pengunjung saat berada di destinasi wisata Batavia PIK:
Pasar Rakjat: Rumah Kreativitas dan Produk Lokal
Namun, Batavia PIK tidak hanya menawarkan nostalgia. Di sini, pengunjung bisa merasakan pengalaman imersif yang unik melalui Pasar Rakjat, sebuah pusat kreativitas lokal yang menyuguhkan berbagai produk UMKM. Dari kerajinan tangan hingga buku dan perhiasan, pasar ini mengajak pengunjung untuk lebih dekat dengan hasil karya lokal sambil mendukung pengrajin dan penulis tanah air. Pasar tematik, seperti Pasar Gerabah dan Pasar Buku, juga hadir untuk semakin memperkaya pengalaman para pengunjung yang ingin menjelajahi nuansa budaya Indonesia lebih dalam.
Kapal Pinisi: Menyelami Sejarah Perdagangan Rempah-rempah
Salah satu ikon yang tidak boleh dilewatkan adalah Kapal Pinisi yang berdiri megah di kanal antara kedua pulau. Kapal ini menjadi pengingat akan sejarah perdagangan rempah-rempah yang pernah melintasi nusantara, menawarkan wawasan baru bagi pengunjung tentang warisan maritim Indonesia.
Jembatan Kayu dan Dermaga Air: Menelusuri Batavia PIK dengan Cara yang Berbeda
Tak hanya itu, jembatan kayu yang menghubungkan fase pertama dan kedua Batavia PIK menjadi simbol keindahan yang mengingatkan kita pada Jembatan Kota Intan yang legendaris. Pengunjung pun bisa menikmati pengalaman unik dengan menyusuri kanal menggunakan taksi air, merasakan sensasi berlayar sembari menikmati pemandangan memukau dari Batavia PIK yang menyelipkan nuansa sejarah di setiap sudutnya.
Petualangan Air di Riverwalk Island dan Seputarnya
Ke Batavia PIK, namun belum mencoba petualangan air? Perjalanan Anda akan semakin lengkap dengan menjelajahi Riverwalk Island, yang tak jauh dari Batavia PIK (fase 2). Di sini, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas seru seperti Sea-Doo Can-Am PIK yang menawarkan pengalaman berkendara jet ski yang memacu adrenalin, serta aktivitas luar ruang lainnya di Pier 503 dan Mantra Club.
Bagi pecinta laut, fasilitas baru seperti Sea-Doo Switch memungkinkan wisatawan untuk merasakan petualangan private island hopping menuju Kepulauan Seribu dengan mudah. Dengan kapasitas untuk 6-8 orang, pengalaman ini semakin menyempurnakan liburan Anda, sementara pilihan kuliner santai di Aloha PIK menambah kenyamanan setelah beraktivitas.
Mendorong Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di PIK
Amantara tak hanya berfokus pada pengembangan destinasi wisata, tetapi juga turut mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Sejalan dengan visi pemerintah dalam pemberdayaan UMKM dan industri kreatif, kawasan PIK2 menjadi tuan rumah bagi Indonesia Design District (IDD), sebuah pusat desain yang luasnya mencapai 12 hektar dengan lebih dari 200 brand ternama. Di sini, acara bergengsi yang mempertemukan desainer, brand, dan profesional industri kreatif akan menjadi wadah untuk berkolaborasi dan mendorong inovasi di bidang desain dan arsitektur.
Selain menawarkan destinasi wisata yang seru, kawasan PIK juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan berkelanjutan. Dengan adanya Greenbelt PIK2 seluas 60 hektar dan Mangroves PIK2 yang membentang 587 hektar, pengunjung dapat menikmati aktivitas luar ruangan seperti jogging, bersepeda, hingga berkeliling menggunakan perahu katamaran menikmati suasana sunset yang menenangkan.
Konsep ramah lingkungan juga menjadi fokus dalam pengembangan kawasan Orange Groves District yang mengusung gaya modern rustic. Area ini menawarkan pengalaman unik dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas residensial yang menggunakan material ramah lingkungan dan panel surya untuk mengurangi jejak karbon. Orange Groves juga menjadi proyek green building kedua Amantara setelah Central Market PIK, yang telah meraih sertifikasi EDGE Advance sebagai gedung ritel ramah lingkungan pertama di Indonesia.
Untuk semakin mempermudah akses pengunjung, Amantara telah menyediakan berbagai fasilitas transportasi, mulai dari layanan bus TransJakarta, shuttle bus gratis, hingga akses tol Interchange PIK2 yang akan rampung pada awal 2025.
Dengan keberagaman destinasi wisata, fasilitas komersial, serta acara seru yang digelar sepanjang tahun, tak heran jika kawasan PIK menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan internasional. Melalui pengembangan yang terintegrasi, Batavia PIK dan sekitarnya diharapkan dapat menjadi pintu gerbang utama menuju Kepulauan Seribu dan mendorong sektor pariwisata Indonesia ke arah yang lebih maju.
PanenTalks, Jakarta-Produksi beras nasional melonjak tajam sepanjang Januari hingga Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total produksi beras mencapai 21,76 juta ton, meningkat 2,83 juta ton atau 14,49 persen dari...
Selama libur hari raya Idul Fitri kata Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis, harga-harga cenderung baik, pasokan dan ketersediaannya juga mencukupi, seperti cabe merah keriting hari ini mengalami tren penurunan harga, yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan
PanenTalks, Lumajang - PT Pupuk Indonesia (Persero) resmi menghentikan kerja sama penyaluran pupuk bersubsidi kios Berkah Abadi yang berasal dari Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang,...
PanenTalks, Semarang - Keunikan lanskap Provinsi Jawa Tengah begitu mudah menemui terdapat titik-titik perkebunan salah satunya kopi.
Salah satu daerah penghasil kopi di provinsi berpenduduk...
Patricia Heny Dian Anitasari, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta, berharap inisiatif Winongo Reborn memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan bagi masyarakat di sekitar Sungai Winongo.