Senin, Agustus 18, 2025

‘Face Recognition’ Capai 1 Juta Pengguna di Daop 6 Yogyakarta

Share

PanenTalks, Yogyakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta mencatat lebih dari 1 juta penumpang telah memanfaatkan layanan Face Recognition (FR) untuk proses boarding di stasiun wilayah Daop 6 selama periode Januari hingga Juni 2025.

Inovasi ini menjadi bagian penting dari transformasi digital KAI sekaligus wujud komitmen terhadap transportasi berkelanjutan.

Feni Novida Saragih, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, menyampaikan penerapan teknologi pengenalan wajah tidak hanya menawarkan kepraktisan bagi pengguna. Penggunaan teknologi ini juga mendukung langkah KAI menuju ekosistem transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Face Recognition (FR) bukan sekadar kemudahan, tetapi komitmen KAI untuk masa depan transportasi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dari tiket konvensional menuju teknologi digital, adalah langkah nyata KAI menuju ekosistem yang lebih baik,” ujar Feni.

Antusiasme Masyarakat

Data semester I tahun 2025 menunjukkan jumlah pengguna FR terbagi di tiga stasiun utama sebagai berikut:

Stasiun Yogyakarta: 553.429 pengguna

Stasiun Lempuyangan: 233.397 pengguna

Stasiun Solo Balapan: 232.516 pengguna

Total keseluruhan mencapai 1.019.342 pengguna yang mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap digitalisasi layanan kereta api.

Untuk memanfaatkan layanan ini, calon penumpang dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Access by KAI.

Proses pendaftarannya cukup mudah, mulai dari mengunduh aplikasi, mengisi data pribadi, hingga mengunggah foto selfie agar sistem dapat mengenali wajah penumpang dengan akurat.

“Dengan teknologi ini, pelanggan tidak lagi perlu mencetak tiket fisik. Cukup datang ke stasiun, memindai wajah, dan langsung masuk ke peron,” kata Feni.

“Prosesnya cepat, aman, dan efisien. Lebih dari itu, pelanggan ikut berkontribusi dalam mengurangi konsumsi kertas yang berlebihan dan menjaga kelestarian lingkungan,” ujar dia.

Aspek Keamanan

KAI juga menegaskan bahwa aspek keamanan data menjadi perhatian utama. Data pengguna hanya disimpan maksimal selama satu tahun dan dapat dihapus kapan pun atas permintaan pelanggan. Yang terpenting, kendali penuh terhadap data tetap berada di tangan pengguna.

“KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan yang telah memilih perjalanan yang lebih praktis dan ekologis bersama teknologi Face Recognition. Ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap transportasi publik yang modern dan ramah lingkungan, kata dia lagi.

Menutup keterangannya, Feni mengajak seluruh masyarakat untuk beralih ke layanan digital sebagai bagian dari gaya hidup baru yang mendukung mobilitas cerdas dan berkelanjutan.

“KAI terus mengajak seluruh masyarakat untuk beralih ke layanan digital yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan,” ucapnya.

“Setiap perjalanan, setiap pemindaian wajah, adalah bagian dari cerita besar untuk masa depan transportasi Indonesia yang lebih berkelanjutan,” kata Feni memungkasi. (*)

Read more

Local News