Senin, Juli 28, 2025

Fasyankes Berkualitas Harus Didukung Layanan Humanis

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) yang prima tidak hanya terlihat dari terpenuhinya sarana dan prasarana yang tersedia. Tetapi juga bagaimana memperlakukan pasien dengan melibatkan empati dan rasa hormat.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyampaikan hal tersebut saat menjadi keynote speaker dalam Annual Scientific Meeting and Anniversary Lembaga Akreditasi Mutu Fayankes Indonesia (LAMFI) pada Sabtu, 26 JUli 2025 di The Malioboro Hotel.

“Peningkatan mutu SDM yang kompeten dan humanis untuk keselamatan pasien menjadi suatu hal penting untuk melengkapi fasilitas sarana prasarana dari Fasilitas Layanan Kesehatan,” ujar Wali Kota.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat menjadi keynote speaker dalam Annual Scientific Meeting and Anniversary LAMFI. (dok:pemkotyogya)

Menurutnya, mutu Fasyankes menjadi salah satu indikator utama keberhasilan sistem kesehatan suatu negara. Tidak hanya sekadar menyediakan layanan medis, fasyankes juga bertanggung jawab memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan sesuai standard, aman dan efektif.

“Fasilitas kesehatan tidak hanya semata soal perlengkapan dan peralatan medis yang lengkap dan berkualitas. Tapi komponen utamanya adalah bagaimana memberikan pelayanan yang memilki nilai humanis. Bagaimana mendukung dan membuat pasien menjadi nyaman ketika mengakses layanan,” kta Hasto.

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Hasto menjelaskan, dalam new public management harus mengedepankan values of service excellent. Sehingga harapannya kita tidak hanya menilai akreditasi mutu pelayanan kesehatan dari apa yang kita lihat secara fisik saja. Tetapi juga berdasarkan pengalaman dari pasien.

“Membentuk SDM yang kompeten dan menguasai bidangnya menjadi unsur yang harus terpenuhi pada konteks hard skill,” ujarnya.

Tapi jangan lupa bahwa ketika di lapangan, dokter, perawat maupun tenaga kesehatan akan banyak menghadapi dinamika pasien. Yang mana harus melayani dengan kekuatan soft skill, bagaimana menyapa, ramah, memberikan rasa hormat,” tutur dia lagi.

Scientific Meeting Lembaga Akreditasi Mutu Fayankes Indonesia (LAMFI). (dok:pemkotyogya)

Maka dari itu, imbuh Hasto, puncak dari mutu pelayanan kesehatan adalah bagaimana SDM tersebut profisien. Mampu melakukan tugas-tugas pada bidangnya dengan baik dan efektif. Serta memliki intuisi untuk merasakan dengan betul apa yang dikerjakan.

Sementara itu perwakilan Regional LAMFI, Agus Makmur menjelaskan, lingkup penyelenggaraan akreditasi LAMFI adalah papa Fayankes Puskesmas, Klinik, Laboratorium kesehatan dan Unit Tranfusi Darah (UTD).

“Selama tiga tahun terakhir, LAMFI berupaya terus konsisten, membangun sistem akreditasi tidak hanya menekankan pada kepatuhan administratif. Namun juga menuntut transformasi sistemik dan berkelanjutan dalam manajeme nmutu serta penguatan SDM di seluruh Fayankes,” ucap Agus. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News