Senin, Juni 23, 2025

Gunungkidul Siap Tuan Rumah Porda dan Peparda DIY 2025!

Share

PanenTalks, Yogyakarta -Kabupaten Gunungkidul siap mengukir sejarah! Dengan semangat membara, Gunungkidul menegaskan kesiapannya menjadi tuan rumah Porda XVII dan Peparda DIY 2025. Persiapan matang tak henti digeber, dengan sinergi penuh antara panitia pelaksana, KONI, dan Pemerintah Daerah, demi meraih sukses ganda: sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi!

Ketua Panitia Pelaksana Porda XVII DIY 2025 Kabupaten Gunungkidul, Agus Mantara, menyatakan timnya telah bekerja tanpa kenal lelah. “Kami bertiga ditugasi langsung oleh Bupati Gunungkidul untuk mengawal pelaksanaan Porda di Gunungkidul,” ungkap Agus dalam konferensi pers pada Sabtu (21/06) di Kantor KONI DIY, Yogyakarta.

Sementara itu, untuk penyelenggaraan di luar Gunungkidul, sepenuhnya menjadi tanggung jawab rekan-rekan KONI DIY.

Kabar gembira datang dari lapangan, kesiapan venue di Gunungkidul kini hampir rampung! Tim KONI DIY dan Pemda DIY bahkan sudah turun tangan melakukan verifikasi dan uji kelayakan, memastikan setiap sudut venue aman dan nyaman bagi para atlet kebanggaan DIY.
Dukungan Penuh Pemerintah dan Dua Event Akbar Menanti!

Dukungan penuh dari pemerintah menjadi motor penggerak Porda kali ini. Tak tanggung-tanggung, dua event besar sekaligus akan dihelat: Peparda DIY 2025 pada Agustus dan Porda DIY 2025 pada September. Ini menjadi bukti komitmen serius Gunungkidul dalam mengusung semangat olahraga.

Agus Mantara menambahkan, berbagai aspek pendukung telah disiapkan secara komprehensif. Mulai dari rekayasa lalu lintas yang akan menjamin kelancaran, sistem pengamanan yang melibatkan Polres, Kodim, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, hingga layanan kesehatan prima dari tujuh rumah sakit besar di Wonosari dan sekitarnya yang siap sedia.
Promosi Gencar dan Sentuhan Budaya Lokal dalam Pembukaan

Untuk urusan publikasi, Dinas Kominfo Gunungkidul didapuk sebagai koordinator utama. Tak main-main, branding “Road to Porda dan Peparda” kini telah menghiasi seluruh mobil dinas di Gunungkidul, menyebarkan gaung event akbar ini ke seluruh penjuru. Bahkan, relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) turut dilibatkan untuk memastikan komunikasi antar venue berjalan mulus.

Upacara pembukaan Porda dipastikan akan memukau dengan hiburan yang kental dengan nuansa budaya lokal Gunungkidul, sesuai arahan Bupati dan Ketua (Umum) KONI DIY. “Ini menjadi kesempatan besar untuk memperkenalkan potensi budaya Gunungkidul,” pungkas Agus.

Ketua Panitia Penyelenggara Porda XVII DIY 2025 KONI DIY, Rumpis Agus Sudarko, menambahkan Porda tahun ini akan mempertandingkan 46 cabang olahraga (cabor) dengan 51 subcabor yang tersebar di 46 venue di lima kabupaten/kota di DIY. Yakni 24 venue di Gunungkidul, 7 di Sleman, 2 di Kota Yogyakarta, 1 di Bantul, dan 1 di Kulon Progo.

“Gunungkidul tidak mungkin membangun venue dalam waktu singkat, sehingga beberapa cabor harus diselenggarakan di luar Gunungkidul,” ujar Rumpis.

Beberapa cabang seperti dayung akan dilaksanakan di Kulon Progo. Panjat tebing di dua lokasi, yaitu hari pertama di Gunungkidul dan hari berikutnya di Mandala Krida, Yogyakarta. Balap sepeda BMX akan digelar di Yogyakarta International BMX Center, Sleman, sedangkan balap sepeda MTB di lereng Merapi. Cabang angkat berat dipusatkan di Kantor Kelurahan Condongcatur, Sleman karena keterbatasan mobilitas peralatan. Senam tetap digelar di UNY Sleman. Lalu wushu dan futsal digelar di Sleman dan Sasana Among Raga Yogyakarta.

Mayoritas pertandingan akan berlangsung pada 9–18 September 2025. Namun, beberapa cabor seperti catur akan dimulai lebih awal pada 1 September 2025, menyesuaikan jadwal penggunaan venue yang dipakai bergantian. Secara keseluruhan, target seluruh pertandingan selesai pada 18 September, dengan babak final maksimal berakhir pukul 12.00 WIB.

Porda XVII DIY 2025 akan mempertandingkan 549 nomor lomba dengan melibatkan 4.031 atlet terverifikasi. Rumpis berharap ajang ini menjadi momen sinergi seluruh pihak demi prestasi olahraga Yogyakarta.

“Harapan kami, sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi bisa tercapai bersama. Ujungnya adalah peningkatan kualitas atlet DIY di level nasional,” ungkap Rumpis.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul, Supriyanto, tidak hanya fokus pada kesuksesan penyelenggaraan dan prestasi, tetapi juga mengedepankan penguatan identitas lokal melalui peluncuran maskot dan jingle resmi Porda dan Peparda 2025. Maskot resmi Porda 2025 bernama Silalang, karakter belalang yang menggambarkan kekuatan, ketangkasan, dan kesabaran.

Supriyanto menegaskan, tiga nilai itu juga melekat dalam semangat olahraga. Setiap cabang olahraga akan memiliki versi khusus maskot Silalang sesuai dengan ciri khas masing-masing. Misalnya, Silalang dengan raket untuk bulutangkis atau dengan bola untuk sepak bola.

“Silalang bukan sekadar ikon, tapi representasi dari kekhasan Gunungkidul. Belalang di sini bukan hama, tapi kuliner khas yang unik dan membanggakan,” ungkapnya.

Tak kalah penting, jingle resmi Porda & Peparda 2025 juga telah diluncurkan sebagai bentuk penyemangat dan identitas bersama. Jingle ini menggabungkan unsur musik tradisional Gunungkidul dengan nuansa modern, menciptakan atmosfer kompetisi yang semangat sekaligus membumi. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News