Jumat, Oktober 17, 2025

Guru Bojonegoro Tularkan Metode Pembelajaran Digital

Share

PanenTalks, Bojonegoro – Guru MI Najil Ummah Kenep Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Nurul Afifah berhasil menyabet penghargaan sebagai Guru Inovatif tingkat Jawa Timur tahun 2025.

LP Ma’arif Jawa Timur mengapresiasi dedikasi tersebut dalam mengembangkan metode pembelajaran digital menyenangkan bagi siswa madrasah.

“Alhamdulillah, rasanya luar biasa bersyukur dan bahagia. Tidak pernah terbayang bisa sampai di tahap ini,” ujar Nurul, mengutip InfoPublik, Rabu 15 Oktober 2025.

Ia menekankan, penghargaan ini bukan semata soal kemenangan, melainkan pengakuan atas semangat dan kerja keras guru madrasah dalam berinovasi.

Sebagai pengajar mata pelajaran umum di kelas VI dan matematika di kelas V, Nurul juga aktif sebagai bagian dari tim penggerak inovasi pembelajaran. Ia menghidupkan ruang kelas dengan pendekatan digital yang memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) untuk membantu siswa menggali ide, Canva untuk mendesain, serta platform edukatif seperti Wordwall, Crossword Labs, dan Edugame Duck Race.

“Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar, tetapi juga menciptakan sesuatu dari apa yang mereka pelajari,” jelasnya.

Nurul juga aktif membagikan pengalaman dan ilmu melalui akun TikTok pribadinya, sebagai bentuk kontribusi dalam memperluas semangat inovasi di kalangan pendidik. Video-videonya berisi tutorial media pembelajaran interaktif mudah penerapan saat di kelas.

Dia memiliki motivasi membuat siswa senang belajar. Ia melihat kedekatan generasi saat ini dengan teknologi sebagai peluang untuk menjadikan proses belajar lebih relevan dan bermakna.

Tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir siswa, agar mereka berani berpikir kritis dan terbuka terhadap hal baru. “Konsistensi menjadi kunci agar inovasi tidak berhenti di tengah jalan. Saya berusaha menjaganya dengan pendekatan menyenangkan dan kolaboratif,” kata dia.

Dia menilai, siswa lebih aktif berdiskusi, berani menyampaikan pendapat, dan menikmati proses belajar. “Yang paling membahagiakan adalah ketika mereka benar-benar menikmati proses belajar, bukan hanya menunggu hasil akhirnya,” kata dia.

Ia juga mengapresiasi dukungan dari lingkungan madrasah, termasuk kepala madrasah dan rekan-rekan guru yang selalu memberi ruang dan semangat untuk berinovasi.

Bagi Nurul, inovasi bukan hanya tentang teknologi, melainkan keberanian untuk mencoba hal baru demi menciptakan pembelajaran yang bermakna. “Guru harus siap beradaptasi dengan zaman, namun tetap berpegang pada nilai keikhlasan dalam mengajar,” pesannya.

Dia menyampaikan harapannya agar guru-guru di Bojonegoro dan seluruh Jawa Timur terus berani mencoba dan memulai inovasi. (*)

Read more

Local News