PanenTalks, Jembrana– Keberhasilan Kakao Jembrana menembus pasar cokelat premium global semakin diperkuat dengan peluncuran produk single origin terbarunya, “Raya Jembrana,” hasil kolaborasi antara Koperasi Kakao Kerta Samaya Samaniya (KSS) dan Pipiltin Cocoa.
Acara yang berlangsung di Jakarta pada 2 Oktober lalu ini, fokus menyoroti standar mutu tinggi yang diterapkan petani Jembrana.
Kekuatan utama yang menjadikan kakao Jembrana diakui dunia terletak pada komitmen para petani dalam mengimplementasikan dua kunci utama: praktik perkebunan organik dan proses fermentasi berkualitas tinggi.
Direktur Yayasan Kalimajari, Agung Widiastuti, menegaskan biji kakao yang digunakan dalam produk terbaru ini berasal dari perkebunan yang mengedepankan prinsip organik.
Biji kakao dalam ‘Raya Jembrana’ adalah hasil dari perkebunan organik. Praktik ini tidak hanya menjamin keberlanjutan lingkungan, tetapi juga berkontribusi langsung pada karakteristik cita rasa yang bersih dan khas yang dimiliki kakao Jembrana.
Kepatuhan terhadap standar organik ini membedakan Jembrana dari komoditas lain, menjadikannya pilihan utama bagi produsen cokelat bean to bar yang mencari bahan baku dengan mutu dan riwayat penanaman yang terjamin.
Agung Widiastuti juga menekankan peran krusial proses fermentasi berkualitas tinggi yang dilakukan oleh para petani KSS.
“Fermentasi yang terkontrol dan berkualitas adalah tahap yang sangat penting. Itu adalah proses yang ‘mengeluarkan’ potensi rasa terbaik dari biji kakao.
Di Jembrana, proses ini kami jaga ketat, meski petani harus menghadapi tantangan menjaga mutu yang konsisten,” tambahnya melansir Jembranakab.go.id
Kombinasi unik antara organik dan fermentasi superior inilah yang mengantar kakao Jembrana meraih penghargaan bergengsi Cocoa of Excellence Silver Award 2023 di Amsterdam, Belanda.
Prestasi ini membuktikan bahwa mutu yang dihasilkan mampu bersaing di kancah internasional.Simbol Kebanggaan Single OriginBupati Jembrana,
Kembang Hartawan, menyatakan kebanggaannya atas kolaborasi yang menempatkan nama daerahnya di peta dunia. Ia melihat cokelat ini sebagai simbol pengakuan atas kualitas yang diperjuangkan petani.
‘Cokelat ini bukan hanya enak, namun cokelat yang dinikmati dengan penuh kebanggaan, ‘Nama Jembrana’ ada dan diakui memiliki cita rasa yang unik dan layak diperjuangkan untuk menjadi Single Origin,” tutur Bupati, seraya berpesan kepada Koperasi KSS untuk terus menjaga mutu dan kepercayaan Pipiltin Cocoa.
Dengan fokus pada praktik organik dan fermentasi yang teruji, Kakao Jembrana berhasil membuktikan bahwa kakao Indonesia memiliki daya saing kuat sebagai komoditas premium dunia.(*)
