PanenTalks, Semarang – Lapas Semarang menjadi tuan rumah pelatihan kemandirian pangan bagi warga binaan berbasis platfrom digital Si Pangan.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Fonika Affandi mengungkapkan, pembinaan di lapas tidak berhenti pada pengamanan melainkan pemberdayaan.
“Komitmen Pemasyarakatan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pembinaan kemandirian,” kata dia, Senin 27 Oktober 2025.
Pihaknya ingin warga binaan mampu bertransformasi menjadi pribadi yang produktif dan mandiri setelah bebas nanti.
Pelatihan ini, kata dia, bersamaan dengan peluncuran Si Pangan Digital. Inovasi berbasis teknologi merupakan proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II.
“Si Pangan Digital kami rancang sebagai sistem pembelajaran terpadu untuk seluruh insan Pemasyarakatan,” kata dia.
Melalui platform ini, kata dia, siapa pun dapat belajar teori, praktik hingga strategi pemasaran hasil pelatihan ketahanan pangan secara lebih adaptif dan modern.
Pelatihan berlangsung mulai 27 hingga 31 Oktober 2025. Bekerjasama dengan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro sebagai mitra pelatih.
Sebanyak 249 peserta mengikuti kegiatan ini meliputi 177 petugas pemasyarakatan, 42 warga binaan dan 30 peserta dari masyarakat umum. Peserta berasal dari 52 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Jawa Tengah serta enam UPT dari luar provinsi.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Tengah, Mardi Santoso mengatakan, pembinaan Pemasyarakatan kini bukan lagi sekadar menjaga dan mengamankan, tetapi juga memanusiakan dan memberdayakan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat.
“Si Pangan Digital adalah contoh nyata inovasi pembinaan yang berorientasi pada masa depan,” ungkapnya.
Dia mengharapkan, seluruh peserta, khususnya warga binaan, memperoleh bekal keterampilan berwirausaha dan pengolahan produk hasil ternak ayam petelur. Hal ini agar mampu menjadi pribadi mandiri, produktif, dan berdaya saing setelah kembali ke masyarakat. (*)

