PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan melalui penyelenggaraan Lomba Ketahanan Pangan Tahun 2025.
Acara yang berlangsung meriah ini diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya.
Dalam sambutannya, Aman menyampaikan apresiasi mendalam terhadap seluruh peserta lomba dan pihak yang terlibat. Ia menekankan penguatan ketahanan dan kemandirian pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Ini juga butuh keterlibatan aktif dari masyarakat.
Menurut Aman, lomba ini tidak semata sebagai ajang kompetisi, melainkan sebagai penggerak partisipasi masyarakat dalam menciptakan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
“Lomba ketahanan pangan ini bukan sekadar ajang kompetisi. Ini menjadi stimulus untuk menggerakkan partisipasi aktif masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” kata Aman.
Ia juga menyoroti pentingnya pertanian perkotaan berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai solusi strategis dalam menjawab tantangan keterbatasan lahan.
“Dengan kreativitas dan pemanfaatan teknologi tepat guna, lahan sempit pun bisa produktif. Mulai dari kebun vertikal, hidroponik, akuaponik, hingga pemanfaatan pekarangan rumah, semuanya dapat berkontribusi signifikan,” ujar dia.
Antusiasme peserta yang tinggi dalam menunjukkan beragam inovasi, baik dalam budidaya tanaman pangan maupun pengolahan hasil pertanian, menjadi sorotan dalam lomba ini.
Aman pun berharap semangat ini dapat meluas menjadi gerakan kolektif warga Kota Yogyakarta.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya berkomitmen terus mendukung program-program peningkatan ketahanan pangan melalui berbagai kebijakan, pelatihan, dan pendampingan,” ucap Aman.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi, menjelaskan bahwa lomba tahun ini dibagi ke dalam empat kategori utama: kampung sayur, landscape sayur, olahan sayur, dan sayur kategori buah.
“Tiap kategori ini diikuti oleh kelompok tani perwakilan tiap kemantren,” ujarnya.
Lomba yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 17 Juli 2025 ini bertujuan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya ketahanan pangan sekaligus mendorong inovasi pertanian di tingkat lokal.
“Selain itu memperkenalkan produk olahan sayur yang inovatif dan bernilai tambah. Kami juga mendorong inovasi dalam budidaya pertanian dan pengelolaan sumber daya alam,” kata Sukidi.
Sukidi berharap para pemenang dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya. Ia berharap lomba ini mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih kreatif dan berdaya dalam mengelola sumber daya lokal.
Kisah Kelompok Tani Sumber
Salah satu pemenang dalam lomba ini adalah Kelompok Tani Sumber dari Kemantren Jetis, yang berhasil meraih juara pertama di kategori kampung sayur.
Koordinator kelompok, Endang Susilowati, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut.
“Terus terang saya tidak menyangka bisa meraih juara satu,” ujarnya.
Menurut Endang, keberhasilan ini merupakan buah dari kerja sama dan dedikasi seluruh anggota kelompok yang telah bersama-sama merawat dan mengembangkan kebun sayur secara konsisten. Ia pun menyampaikan harapan agar pencapaian ini bisa menular dan memotivasi masyarakat lainnya.
“Kami berharap semangat ini menular dan masyarakat semakin terinspirasi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam mengelola lahan dan sumber daya di sekitar mereka demi ketahanan pangan keluarga dan lingkungan,” kata dia menegaskan.
Lomba Ketahanan Pangan 2025 ini tak hanya menjadi ajang penilaian, tetapi juga menjadi ruang belajar dan berbagi inspirasi bagi semua pihak dalam mewujudkan Kota Yogyakarta yang berdaulat secara pangan, meski di tengah keterbatasan lahan dan tantangan zaman. (*)