PanenTalks, Gunungkidul -Semangat petani, nelayan, penyuluh, dan pelaku agribisnis Daerah Istimewa Yogyakarta menggema di Taman Budaya Gunungkidul. Sabtu (21/6) menjadi saksi bisu penutupan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) DIY ke-17 Tahun 2025 yang disempurnakan oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto.
Dalam pidato penutupannya, Wakil Bupati Joko Parwoto dengan lantang menyatakan, “Pekan Daerah KTNA adalah tempat tumbuhnya semangat petani, nelayan, penyuluh, dan pelaku agribisnis. Kita melihat langsung berbagai inovasi, kolaborasi, dan nilai keguyuban yang tumbuh subur di forum ini!”
Acara bergengsi ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga wadah strategis untuk meningkatkan kapasitas, mendorong inovasi, dan mempersiapkan para peserta menyongsong Pekan Nasional (Penas) 2026.
Berbagai kegiatan inspiratif telah mewarnai PEDA KTNA tahun ini, mulai dari pameran teknologi pertanian mutakhir, adu ketajaman pikiran dalam cerdas cermat trengginas, hingga rembug madya dan utama yang menghasilkan gagasan-gagasan brilian.
Tak ketinggalan, festival kesenian daerah turut memeriahkan suasana, disusul dengan beragam temu teknis yang membuka wawasan baru, seperti temu petani milenial, temu profesi, dan seminar perhiptani.
Mengakhiri sambutannya, Joko Parwoto menegaskan komitmen pemerintah daerah. “Kami ingin memastikan bahwa keadilan ekonomi bisa dirasakan oleh petani kecil, hasil pertanian dan laut kita mampu memberi kemakmuran merata, serta kelestarian alam tetap terjaga,” ujarnya penuh harap.
Ia menambahkan, di Bumi Handayani, semangat ini diintegrasikan dalam visi pembangunan Gunungkidul Raya yang adil, makmur, lestari, dan berkeadaban.
Penutupan PEDA KTNA XVII DIY 2025 ini menjadi penanda bahwa sektor pertanian dan kelautan di DIY, khususnya Gunungkidul, siap melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan
Sebagai tuan rumah, Gunungkidul merasa bangga atas suksesnya kegiatan ini, namun Wabup juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih banyak, mulai dari regenerasi petani, adaptasi teknologi digital, penguatan kelembagaan, hingga integrasi sektor hulu-hilir.
Evaluasi kegiatan menunjukkan tingkat partisipasi tinggi, antusiasme peserta meningkat signifikan, serta banyak inovasi lokal yang menginspirasi antar daerah.
“Kegiatan berlangsung tertib dan sukses tanpa kendala berarti,” ungkap Ketua Panitia, Agung Nugroho, yang melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti 500 peserta dari seluruh kabupaten/kota di DIY. (*)
Editor: Rahmat