Selasa, Agustus 19, 2025

Polri Gandeng Pemuda Muhammadiyah Target Ketahanan Pangan

Share

PanenTalks, Sleman – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjalin kemitraan dengan PP Pemuda Muhammadiyah. Kolaborasi ini dalam rangka memperkuat upaya swasembada pangan dan menciptakan ketahanan pangan nasional.

Peresmian kerjasama Polri dan Pemuda Muhammadiyah melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Sleman, DIY, Minggu, 20 Juli 2025.

MoU ini menjadi tonggak penting dalam sinergi antara lembaga negara dan organisasi masyarakat. Kedua belah pihak sepakat mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang inklusif dan berdaya saing tinggi.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rasa syukur atas kerja sama ini.

“Alhamdulillah, Polri dan PP Pemuda Muhammadiyah telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait sinergisitas usaha pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata Kapolri di Sleman.

Bukan Sekadar Seremoni

Menurut Sigit, sinergi antara Polri dan Pemuda Muhammadiyah dalam bidang pertanian bukan sekadar seremoni administratif. Kerjasama ini merupakan implementasi nyata dari upaya memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. Ia menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat berjalan maksimal dalam jangka panjang.

“Kerja sama ini merupakan implementasi nyata yang sejalan dengan program ketahanan pangan dari Polri dalam mendukung swasembada pangan,” katanya.

Polri sendiri menargetkan penanaman jagung pada lahan seluas 1 juta hektare sampai akhir tahun 2025,” ujar Sigit.

Melalui nota kesepahaman ini, kedua belah pihak sepakat mengembangkan model pertanian yang efisien, produktif, serta memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani dan masyarakat luas.

Kolaborasi ini juga dapat membuka peluang keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian yang selama ini dianggap kurang diminati.

“Salah satu misi Asta Cita adalah mewujudkan ketahanan pangan nasional. Untuk mencapainya harus meningkatkan produktivitas dan memaksimalkan potensi pertanian di dalam negeri,” kata Kapolri.

Prioritas Utama

Ia menambahkan bahwa program Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama dalam kebijakan pembangunan nasional. Oleh karena itu, kerja sama seperti ini menjadi penting dalam mendukung pencapaian target tersebut.

“Dengan adanya MoU tersebut, kami berharap adanya kerja sama dan kesinergisan yang berjalan secara maksimal. Dengan begitu, efisiensi, produktivitas, dan kualitas hasil pertanian dapat mengalami peningkatan. Selain itu, kerja sama ini bisa berkontribusi terhadap kesejahteraan petani,” tutur dia.

Kerja sama antara Polri dan Pemuda Muhammadiyah ini juga menjadi cerminan dari peran aktif masyarakat sipil dalam mendukung pembangunan nasional.

Keterlibatan organisasi kepemudaan yang memiliki jaringan luas hingga ke akar rumput diyakini mampu mempercepat realisasi program pertanian berbasis komunitas yang berkelanjutan.

Di sisi lain, kerja sama ini juga memperluas ruang lingkup kontribusi Polri dalam urusan non-keamanan, yang berfokus pada pembangunan sosial dan ekonomi. Apalagi Polri telah menginisiasi berbagai program penguatan ketahanan pangan di sejumlah wilayah Indonesia. Di antaranya pengelolaan lahan pertanian, pendampingan petani, hingga distribusi hasil pertanian.

Dengan penandatanganan MoU ini, sinergi antara Polri dan Pemuda Muhammadiyah menjadi salah satu model kolaborasi antara aparat negara dan elemen masyarakat. Kolaborasi ini untuk menghadapi tantangan strategis bangsa, khususnya di bidang pangan.

Kerja sama ini sekaligus menjadi simbol penting bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat. Ketahanan panan juga menjadi tanggung jawab bersama dengan partisipasi aktif dari semua pihak. (*)

Read more

Local News