PanenTalks, Jakarta-Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memperluas program sekolah swasta gratis pada tahun 2026. Dari sebelumnya hanya 40 sekolah pada tahun ini, targetnya akan meningkat menjadi 258 sekolah.
“Rencananya 258 sekolah untuk 2026,” kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Sarjoko, dalam keterangan resminya di Jakarta.
Sarjoko menjelaskan, pada tahun 2025 program sekolah swasta gratis dengan jumlah 40 sekolah sudah mulai berjalan. Meskipun demikian, pencairan dana masih menunggu rampungnya APBD Perubahan. “Empat puluh sekolah itu sudah mulai, meskipun mereka belum mendapatkan penyaluran dananya. Tetapi secara prinsip mereka sudah menyepakati untuk menyelenggarakan sekolah gratis,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa sekolah swasta yang mengikuti program ini sudah berkomitmen untuk tidak menarik pungutan biaya dari orang tua siswa. Jumlah siswa yang ditanggung disesuaikan dengan kapasitas rombongan belajar di masing-masing sekolah. “Sehingga di dalam penyelenggaraan pendidikan mereka, mereka tidak akan melakukan pungutan terhadap orang tua atau siswa,” tutur Sarjoko.
Program sekolah swasta gratis sendiri digagas untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan di wilayah yang belum memiliki sekolah negeri. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, sebelumnya menegaskan bahwa seluruh biaya pendidikan siswa di sekolah swasta peserta program akan ditanggung penuh oleh Pemprov DKI.
“Program sekolah gratis ini bekerja sama dengan sekolah swasta, di mana seluruh pembiayaan ditanggung oleh Pemprov DKI,” kata Nahdiana di Balai Kota Jakarta.
Dengan adanya program ini, siswa dapat bersekolah tanpa dibebani biaya apapun hingga menyelesaikan masa studinya. Pemerintah daerah menekankan, kualitas layanan pendidikan di sekolah swasta penerima program harus terjaga, sehingga siswa tetap memperoleh pengalaman belajar yang baik.
Selain itu, pengawasan terhadap pelaksanaan program akan dilakukan secara ketat. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya praktik pungutan liar atau jual-beli kursi sekolah yang merugikan masyarakat.
Sarjoko menekankan, penambahan jumlah sekolah pada tahun 2026 menjadi langkah besar bagi Pemprov DKI untuk memperluas akses pendidikan gratis di seluruh wilayah Jakarta. “Kita ingin memastikan anak-anak di Jakarta, khususnya di daerah yang tidak memiliki sekolah negeri, tetap bisa bersekolah tanpa terbebani biaya,” ujarnya.
Dengan target 258 sekolah swasta gratis pada tahun depan, Pemprov DKI berharap pemerataan pendidikan dapat terwujud sekaligus mengurangi kesenjangan akses pendidikan di ibu kota.