Senin, Juli 28, 2025

Tenun Ikat Kediri Siap Go Internasional, Wamendag Tekankan Strategi Pasar

Share

PanenTalks, Kediri — Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan pentingnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempelajari preferensi konsumen di negara tujuan ekspor. Pesan ini ia sampaikan saat mengunjungi UMKM tenun Medali Mas di Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur, Jumat (18/7).

“Karakteristik konsumen di setiap negara atau kawasan seringkali berbeda. Kain Indonesia yang penuh corak disukai di Afrika, tetapi tidak begitu diminati oleh konsumen Eropa. Mereka cenderung memilih tenun yang dipadukan dengan bahan polos,” jelas Roro.

Ia mengatakan, pemahaman terhadap selera konsumen sangat penting agar UMKM dapat merancang strategi produk dan pemasaran yang tepat. “Kalau produknya sesuai kebutuhan dan selera pasar, peluang ekspor akan terbuka, volume penjualan naik, pendapatan juga ikut meningkat,” ujarnya.

Wamendag juga mendorong UMKM untuk aktif menjalin komunikasi dengan 46 perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara. “Mereka bisa menjadi jembatan untuk business matching dan menyediakan informasi pasar,” tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, Wamendag Roro berdialog langsung dengan pendiri UMKM Medali Mas, Siti Ruqoyah. Siti menyampaikan bahwa saat ini usahanya memberdayakan 15 perempuan. Ia berharap ada dukungan regenerasi dan fasilitasi pemerintah untuk pengembangan usaha.

“Kami sangat mengapresiasi langkah konkret Pemerintah Kota Kediri yang sejak lama mendorong pemakaian tenun ikat sebagai busana kerja,” kata Siti, merujuk pada Instruksi Wali Kota Kediri No 4 Tahun 2010.

Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul merupakan sentra tenun tradisional yang telah ada sejak masa Kerajaan Kediri. Saat ini, lebih dari 400 perajin mengoperasikan lebih dari 150 alat tenun bukan mesin (ATBM). Produk mereka telah menjangkau pasar nasional dan mulai merambah Timur Tengah serta Singapura.

Selain produk kain, UMKM di kawasan ini juga mengembangkan produk turunan seperti baju, tas, sepatu, hingga suvenir. Desa ini juga dikembangkan sebagai desa wisata dengan atraksi budaya dan kuliner lokal. Pemerintah daerah bersama Dekranasda dan akademisi terus mendorong peningkatan kualitas, citra merek, dan pemasaran global bagi UMKM tenun Kediri.

Read more

Local News